Jumat, 05 Juni 2020
Doa Malam, Puisi WS Rendra
Allah di sorga.
Dari rumah bambu sempitku
di malam yang dingin
tanganku yang rapuh
menggapai sorga-Mu.
Aku akan tidur di mata-Mu
yang mengandung bianglala
dan lembah kasur beledu.
Ketika angin menyapu rambut-Mu
yang ikal dan panjang
aku akan berlutut di pintu telinga-Mu
dan mengucapkan doaku.
Doa adalah impian
dan segala harapan insan.
Di dalam doa aku bisikkan impianku.
Apakah Kau tertawa lucu?
Anakku yang kecil memanjat jubah-Mu
dan tidur di dalam saku-Mu.
Sedang bulan di atas pundak-Mu
istriku masuk ke dalam darah-Mu.
Ketika Engkau mengucapkan selamat malam
bunga-bunga kertas aneka warna
berhamburan dari mulut-Mu.
Dan untuk anakku.
Kausediakan balonan biru.
Bintang-bintang bertepuk tangan
dan serangga malam riuh tertawa
semua mengagumi-Mu:
Tukang Sulapan Tak Bertara.
Lalu Kauangkat tangan-Mu berpospor
gemerlapan, tinggi-tinggi, gemerlapan.
Dan itu berarti: selamat tidur
sampai ketemu esok hari
dengan sulapan yang lain dan baru.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Layanan Servis Terbaik Mitsubishi di Masa Pandemik
Setiap hal di dunia ini pasti membutuhkan perawatan untuk keberlangsungannya. Alam yang sedianya menjadi tempat tinggal semua makhluk hidup,...
-
Setiap hal di dunia ini pasti membutuhkan perawatan untuk keberlangsungannya. Alam yang sedianya menjadi tempat tinggal semua makhluk hidup,...
-
Di sepanjang Sretenski Boulevard kuseret langkahku dan kebosananku. Di bawah naungan pepohonan rindang di sepajang jalan bersih dengan bunga...
-
Allah di sorga. Dari rumah bambu sempitku di malam yang dingin tanganku yang rapuh menggapai sorga-Mu. Aku akan tidur di mata-Mu yang mengan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar